Senin, 28 Februari 2011

Learner-Centered : Efektif atau Tidak?

Instruksi dan perencanaan Learner-centered adalah pada siswa, bukan guru. Dalam sebuah studi, persepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan interpersonal dengan guru merupakan faktor paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi murid. (McCombs, 2001; McCombs & Quiat, 2001).
Prinsip ini menekankan pembelajaran dan pelajaran yang aktif dan reflektif. Pendidikan akan lebih baik apabila fokus utamanya adalah pada orang yang belajar (learner).

Faktor kognitif dan metakognitif
1.      Sifat proses pembelajaran.
Pembelajaran subjek materi yang kompleks akan sangat efektif jika dilakukan dengan melalui proses pengkonstruksian makna dari informasi dan pengalaman.
2.      Tujuan proses pembelajaran.
Murid perlu menciptakan dan mengejar tujuan yang relevan secara personal yang bisa menyukseskan si pelajar.
3.      Konstruksi pengetahuan.
Pengetahuan akan bertambah luas dan semakin baik jika murid dapat membuat hubungan antara informansi baru dengan pengetahuan dalam pengetahuan mereka yang sudah ada.
4.      Pemikiran strategis.
Pelajar yang sukses dapat menciptakan dan menggunakan berbagai strategi pemikiran dan penalaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5.      Memikirkan tentang pemikiran.
Pelajar yang sukses adalah pelajar metakognitif. Mereka merenungkan dan memikirkan cara mereka belajar dan berpikir, menentukan tujuan pembelajaran yang reasonable, memilih strategi yang tepat.
6.      Konteks pembelajaran.
Pembelajaran tidak terjadi di ruang hampa. Pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti kultur, teknologi, dan praktik instruksional.

Faktor motivasi dan emosional
1.      Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran.
Keyakinan dan ekspektasi pelajar dapat memperkuat atau melemahkan kualitas pemikiran dan pemrosesan informasi pelajar.
2.      Motivasi intrinsik untuk belajar.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri. Seperti rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu pelajaran. Ini merupakan motivasi intrinsik.

3.      Efek motivasi terhadap usaha.
Usaha adalah aspek penting dalam motivasi untuk belajar. Pembelajaran yang efektif membutuhkan banyak waktu, energi dan ketekunan.

Faktor sosial dan developmental
1.      Pengaruh perkembangan dalam pembelajaran.
Siswa akan belajar dengan baik apabila pembelajarannya sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
2.      Pengaruh sosial terhadap pembelajaran.
Pembelajaran dipengaruhi oleh interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan komunikasi dengan orang lain.

Faktor perbedaan individual
1. Perbedaan individual dalam pembelajaran. Anak memiliki strategi yang berbeda, pendekatan berbeda dan kemampuan yang berbeda pula dalam pelajaran.
2. Pembelajaran dan diversitas. Pembelajaran akan lebih efektif jika perbedaan bahasa, budaya, dan latar belakang sosial murid ikut dipertimbangkan
3. Standar dan penilaian. Menentukan standar yang tinggi dan menantang serta menilai kemajuan pembelajaran dan siswa, adalah bagian integral dari proses pembelajaran.

Beberapa Strategi Instruksional Learner-Centered
a.      Pembelajaran Berbasis Problem
Menekankan pada pemecahan problem kehidupan nyata.

b.  Pertanyaan Esensial
Pertanyaan yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal yang paling penting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid. Eksplorasi dari pertanyaan ini membuat mereka berfikir dan meningkatkan rasa ingin tahu.
b.      Discovery learning
Pembelajaran di mana murid menyusun pemahaman sendiri, murid mencari tahu informasi sendiri. Metode ini memupuk rasa keingintahuan mereka.

Pembahasan : Seperti prinsip-prinsip lainnya, prinsip Learner-Centered juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah prinsip ini memberikan banyak hal positif. Empat belas prinsip learner-centered yang disusun oleh Amerika Psychological Association dapat membantu dalam membimbing murid. Prinsip tersebut mendorong guru untuk membantu murid secara aktif mengkonstruksi pemahaman mereka, menentukan tujuan dan rencana, berpikir mendalam dan kreatif, memantau pembelajaran mereka, memecahkan problem dunia nyata, mengembangkan rasa percaya diri  yang positif yang posotif dan mengontrol emosi, memotivasi diri sendiri, belajar sesuai dengan level perkembangan, bekerja sama secara efektif dengan orang lain (termasuk orang yang berbeda latar belakang), mengevaluasi preferensi mereka, dan memenuhi standar. Sedangkan kelemahannya adalah bahwa pendekatan ini terlalu memerhatikan proses pembelajaran (seperti belajar secara kreatif dan kolaboratif) tetapi tidak cukup memerhatikan kandungan akademiknya (seperti fakta sejarah) (Hirsch, 1996). Instruksi learner-centered akan lebih baik untuk beberapa pelajaran dibandingkan pelajaran lainnya (Feng, 1996). Mereka mengatakan bahwa dalam area dengan banyak problem yang tidak didefinisikan dengan rapi, seperti ilmu sosial dan kemanusiaan, instruksi ini dapat bekerja dengan efektif. Namun untuk seperti ilmu matematika dan sains, pendekatan teacher-centered adalah lebih baik. Selain itu instruksi learner-centered kurang efektif di level pengajaran awal untuk suatu pelajaran karena murid belum punya pengetahuan memadai untuk membuat keputusan tentang bagaimana dan apa yang harus mereka pelajari. Menurut saya instruksi learner-centered ini efektif bila dipakai untuk mata pelajaran ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan saja. Namun untuk ilmu-ilmu matematika dan sains lebih cocok digunakan instruksi teacher-centered.

Referensi : Santrock.J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Senin, 21 Februari 2011

Behind The Scene Upin & Ipin "Geng Pengembaraan Bermula"




Release Date   : 12 Feb 2009 (Intl.) 05 Sep 2009 (Ind.)
Sutradara         : Mohd Nizam Abdul Razak
Pemain            : Nur Fathiah sebagai Upin dan Ipin, Amir Izwan, Balqis, Kee Yong Pin, Kannan
Naskah            : Muhammad Anas b Abdul Aziz
Studio              : Les' Copaque Production
Genre              : Animation, Family, Asian
Website           : http://www.gengthemovie.com/
Duration          : 95 min

Siapa yang tak kenal serial animasi Malaysia “Upin & Ipin?” Ceritanya yang sederhana, mendidik, dan menunjang etika sopan santun, menjadi tontonan salah satu film favorit anak-anak, bahkan orang dewasa di Indonesia.

Hampir setiap orang terkadang meniru gaya khas bicara mereka bila sedang bercanda dengan kerabatnya, contoh “betul betul betul” dan lainnya. Anak-anak selalu senang dan antusias ketika menontonnya dan bahkan orang tua dan keluarganya pun juga ikut menonton. Sungguh sebuah cerita yang bagus dan menarik yang pantas di tonton oleh setiap keluarga. Film ini layak disebut film keluarga karena didalamnya kental dengan dengan nilai-nilai kekeluargaannya dan mengajarkan hal-hal positif lainnya. Tidak salah bila “Upin & Ipin” kini menjadi tokoh idola anak-anak kita karena sah-sah saja dan pantas bila ditinjau dari sisi moral dan sosialnya karena sesuai dengan usia mereka, daripada mereka mengidolakan tokoh-tokoh fiktif seperti “Spider Man” dan kawan-kawanya yang sebenarnya terlalu dewasa untuk mereka atau para artis yang kebanyakan memberikan contoh-contoh dan pengaruh negatif kepada masyarakat khususnya anak-anak.

Sebuah kehormatan bagi kami dan patut diapresiasikan kepada Ibu Dina yang telah memberikan kesempatan menonton bersama film bioskop animasi asal Malaysia ini “Upin & Ipin” dalam bentuk 3D dengan judul “Geng Upin & Ipin Pengembaraan Bermula” yang berdurasi 95 menit ini serta Behind The Scene” film tersebut. Film ini telah diputar di bioskop-bioskop Malaysia pada tanggal 12 September 2009 selama enam minggu. Film ini meraih banyak keuntungan dan peminat yang banyak. Jempol buat hasil karya cipta dari mahasiswa Multimedia University, Malaysia.

Hubungan Psikologi Pendidikan dengan film “Upin & Ipin” ini adalah bahwa pada masa sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan cepat dan pesat (seperti yang telah saya bahas di tugas kelompok saya), Perkembangan ini mempengaruhi seluruh aspek kehidupan termasuk dibidang perfilman. Kemajuan teknologi dalam bidang ini memudahkan kita dalam membuat ataupun menyutradarai sebuah film. Tidak seperti zaman dahulu yang masih sangat sulit dalam membuat dan mengembangkan sebuah film agar menjadi menarik dan bagus.

Nah membuat film juga merupakan proses belajar. Kemajuan teknologi ini tidak hanya berdamapak kepada Psikologi Pendidikan saja tapi juga berdampak besar terhadap dunia perfilman. Lihatlah film-film sekarang yang pembuatannya tidak lepas dari kemajuan-kemajuan teknologi.

Dengan menonton film ini kita mengerti bagaimana sulitnya proses pembuatan sebuah film animasi 3D dan memakan waktu yang lama. Dalam film ini kita dapat melihat kru-kru film dan orang-orang yang dibalik layar bagaimana susahnya membuat film ini untuk dapat kita tonton. Kita juga dapat melihat kreativitas mereka dalam mencari ide-ide yang menarik untuk film ini. Film ini juga banyak menginspirasi kita banyak hal. Banyak mahasiswa-mahasiswa yang terlibat dalam membuat film ini. Artinya kita yang masih muda juga dapat menciptakan hal-hal seperti ini, contoh kecilnya adalah kita dapat membuat film-film dokumenter, tidak usah jauh-jauh kita dapat mengambilnya di lingkungan sekitar kita, mudahkan? Asal kita tidak cuek dan menyia-nyiakan kemajuan teknologi ini.

Tentu dalam sebuah film kita dapat menyampaikan sebuah pesan dan kesan yang menarik serta positif kepada penontonnya sehingga secara tidak langsung dari sebuah film kita dapat mendidik masyarakatnya seperti yang dilakukan di film “Upin & Ipin” ini . Bahwa pendidikan tidak hanya bisa kita dapat di sekolah saja, tetapi bisa di lingkungan sekitar kita, bahkan bisa di sebuah film 

Menariknya lagi dalam perseteruan antara Indonesia dan Malaysia belakangan ini, film ini masih tetap diterima dengan antusias dan senang oleh masyarakat di Indonesia tanpa harus dibawa-bawa dalam urusan politik. Hal ini dapat menjadi bukti dan contoh bahwa sebuah film itu tidak dapat disabotase maupun dipolitisasi.


Medan, 20 Februari 2011
Cut Rafyqa Fadhilah
101301005

Semoga bermanfaat, wassalam :*


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Selasa, 15 Februari 2011

Pendidikan Dan Teknologi Pembelajaran

Teknologi mulai diterapkan dalam pendidikan karena adanya pandangan, bahwa science diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Berbagai macam produk teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran dalam kurikulum berbasis TIK.

Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Teknologi Pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan.

Saya akan menulis beberapa definisi dari Teknologi Pembelajaran dari dua tokoh :

“Teknologi Pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personal) secara sistematik, dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar.” (Kenneth Silber).

“Teknologi Pendidikan merupakan studi sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai.” (MacKenzie dan Eraut).

Pembahasan :

Pada era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia di tuntut untuk mampu menggunakan teknologi agar mampu bersaing dengan Negara lain. Saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mampu menggunakan Teknologi dengan baik, contohnya saja dalam hal pengoperasian komputer, masih banyak yang belum menguasai Microsoft Office, sehingga Sumber Daya Manusia yang ada belum mencapai tingkat yang sesuai dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Pihak sekolah, menjadikan TIK (Teknologi Komunikasi dan Informasi) sebagai mata pelajaran yang harus dipelajari siswa. Dan belum semua guru mampu mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran, sehingga membuat proses pembelajaran menjadi monoton dan membosankan.

Namun saat ini, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dsb, sudah mampu menerapkan TIK ke dalam proses pembelajaran mereka. Contohnya saja, sudah adanya Sekolah yang menerapkan E-learning dalam proses pembelajaran mereka.
Masalah besar yang masih ada saat ini diantaranya adalah fasilitas dan kemampuan sumber daya manusia. Fasilitas untuk mendukung adanya pendidikan jarak jauh masih jauh melampaui biaya yang dimiliki pihak sekolah. Tidak semua sekolah mampu menyediakan fasilitas tersebut dengan biaya yang sedikit. Sumber daya guru yang masih sedikit dalam memiliki kemampuan mengoperasikan komputer dan program-program E-Learning. Adanya rasa “gengsi” guru untuk merubah pola mengajar mereka yang tradisional menjadi pembelajaran berbasis aneka sumber termasuk media pembelajaran juga merupakan salah satu kendala dalam pengintegrasian TIK. Alasan yang selalu ada yaitu kurangnya mereka menguasai media, dan ketidakmampuan itu terkadang tidak mau mereka hilangkan dan tidak mau mempelajari bagaimana media tersebut bekerja membantu proses pembelajaran. Masalah-masalah ini yang selalu menjadi kendala dalam mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran.

Berbeda jauh dengan penerapan teknologi komunikasi dan informasi di kota-kota besar. Adanya pelatihan-pelatihan dan rasa keingintahuan guru untuk menguasai komputer membantu mereka untuk mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran yang ada tidak lagi monoton, seperti penggunaan Power Point dalam pelajaran sejarah; adanya CD pembelajaran dalam pembelajaran Matematika, Biologi, Bahasa Inggris, dsb; adanya penggunaan audio dalam proses pembelajaran Listening pada pelajaran Bahasa Inggris dengan disediakannya Lab Bahasa pada beberapa sekolah; penggunaan Website (baik yang berbayar maupun tidak, misalnya Blog, dsb) pada beberapa sekolah yang mengerti manfaat website tersebut bagi siswa dan sekolah; juga dengan adanya pendidikan jarak jauh tentunya dengan didirikannya Universitas Terbuka dan SMP Terbuka. E-Learning saat ini menjadi satu kebutuhan penting dalam proses pembelajaran agar mampu meratakan pendidikan di Indonesia. Tinggal bagaimana pemerintah mengalokasikan dana pendidikan secara tepat dan merata agar terpenuhinya pemerataan pendidikan dan mengurangi kesenjangan pendidikan yang ada di kota besar dan daerah terpencil.

Sumber :

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran/

Munir. 2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta dan Universitas Pendidikan Indonesia.

Semoga Bermanfaat :)
Medan,13 Februari 2010


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Sabtu, 12 Februari 2011

Tugas Kelompok 1

Riri Amaliah 10003
Cut Rafyqa Fadhilah 10005
Rizki Chairiyah 10007

Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok anda sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3 sks tahun ajaran 2010/2011, harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya.

Membuat dan mengelola blog saat ini telah menjadi hobby, kebiasaan dan trend selama beberapa tahun terakhir ini dalam dunia teknologi khususnya bagi mereka yang menyukai tulis menulis. Lalu bagaimana bila blog ini digunakan untuk proses belajar mengajar dalam perkuliahan?

Menurut kelompok kami ini merupakan suatu hal postif yang perlu dilakukan serta patut di apresiasikan. Pada masa sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan cepat dan pesat. Perkembangan ini mempengaruhi seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan. Penggunaan blog ini merupakan suatu kemajuan dan hal baru yang positif yang dapat kita lakukan dan kembangkan dimana kita mencoba menghubungkan proses belajar mengajar dengan menggunakan blog ini. Karena, selain meningkatkan pengetahuan di bidang psikologi pendidikan, di sisi lain hal ini juga dapat meningkatkan pengetahuan kita di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Selain itu tanpa harus bertatap muka untuk melakukan perkuliahan kita juga dapat melakukan banyak hal dengan blog ini. Misalnya, kita tidak harus menulis di buku panjang-panjang atau mengetik lalu mengeprint tapi kita bisa melakukannya lebih namun sederhana di blog ini! Dan yang lebih menariknya lagi tulisan kita ini dapat di baca oleh siapa saja yang membukanya sehingga tentu sangat bermanfaat.

Kita juga dapat membuka dan membaca tulisan teman-teman kita atau dosen kita sendiri, bahkan kita dapat mengomentarinya dan membalasnya sehingga tulisan ataupun tugas kita mendapat masukan sehingga untuk ke depannya kita semua menjadi lebih baik.

Perkembangan teknologi, khususnya internet dapat membantu mahasiswa dalam mencari referensi yang berhubungan dengan mata kuliah. Email dan blog juga lebih efektif dalam membantu dosen mengumpulkan dan memeriksa tugas mahasiswa. Mahasiswa tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengeprint, memoto copy atau untuk menjilid disamping kita juga dapat menghindari global warming dengan menghemat kertas.

Segi positifnya juga adalah efisiensi waktu yang kita gunakan. Kita tidak harus meluangkan waktu banyak-banyak untuk tugas ini, kita dapat melakukannya disela-sela waktu santai kita dan yang perlu kita lakukan hanyalah mengetik dan mempostingnya. Bila kita mengalami kesulitan dalam bahannya kita dapat mencari di internet.

Dengan penggunaan blog ini juga dapat membuat hubungan menjadi lebih baik dan akrab antara mahasiswa satu dengan lainnya yang sebelumnya hanya biasa saja bahkan dengan dosen tersebut. Kita dapat sharing dan bertukar informasi dengan mahasiswa lainnya tanpa harus bertatap muka kapan pun dan dimana saja. Blog ini juga dapat menjadi sebuah sarana untuk mempublikasikan kreatifitas mahasiswa dan dapat menginspirasi siapa saja yang membacanya.

Namun bukan berarti tidak ada dampak negatif dari penggunaan blog ini. Kita dapat menjadi lalai dan lupa waktu. Bagi penulis yang usil dan beretika rendah dia dapat saja membuat tulisan yang tidak mengenakkan untuk dibaca atau tulisan yang kebenarannya tidak dapat di pertanggungjawabkan sehingga pembaca dapat menangkap informasi yang salah.

Namun disamping itu manfaat dari penggunaan blog ini tentu sangat besar bila ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya. Seperti yang kami bahas diatas. Dan tanggapan kami sebagai penulis dan pemula pengguna blog adalah sangat baik dan positif. Karena bisa saja penggunaan blog ini dapat menginspirasi dosen-dosen dari fakultas-fakultas lainnya dan mahasiswanya. Bayangkan bila semua mahasiswa melakukannya! Seluruh dunia akan terinspirasi dan memetik manfaatnya.

Demikian diskusi dan tanggapan kelompok kami tentang sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3 sks tahun ajaran 2010/2011, harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya. Semoga bermanfaat.
Wassalam.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Senin, 07 Februari 2011

TEKNOLOGI DAN PENDIDKAN
Kemajuan Teknologi dalam Media Pembelajaran

Murid-murid pada masa kini tumbuh dalam dunia yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan masa orang tua dan kakek mereka ketika masih menjadi murid dimana sama sekali kemajuan teknologi sama sekali tidak maju dan berkembang seperti sekarang ini. Zaman sekarang telah mengalami revolusi teknologi. Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kini kita hidup. Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa dekade, tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban. Namun kini teknologi berubah secara dranatis. (Psikologi Pendidikan, John W. Santrock, hal 492).

Lalu apa hubungannya teknologi dalam media pembelajaran? Tentu banyak sekali manfaatnya. Praktis dan cepat. Terbukti dengan banyaknya dukungan dari guru-guru dan kepala sekolahnya dimana di sekolah mereka memiliki banyak computer dan kini murid-murid di seluruh Indonesia saya rasa memiliki mata pelajaran Pengenalan Ilmu Computer atau Teknologi Informasi atau semacamnya. 

Salah satu yang di dapat dalam manfaat kemajuan teknologi adalah internet. Internet ini sangat membantu dalam membantu proses belajar murid-murid selama diarahkan ke jalan yang benar oleh guru-guru dan orang tua dan tidak ada penyimpangan yang dilakukan. Dengan internet, murid-murid dapat mengakses apa saja yang berhubungan dengan pelajaran dan menjelajahi dunia. Banyak sekali pengetahuan yang dapat di cari oleh mereka. Internet juga sangat memudahkan mereka dalam mencari gambar dan suara. Layanan-layanan di internet memberikan itu semua. Dengan internet mereka tidak hanya dapat mengakses pengetahuan tentang mata pelajaran mereka, tapi mereka bisa membaca-baca berita-berita dan kabar terbaru dari seluruh dunia sehingga menambah pengetahuan mereka. Intinya kemajuan teknologi zaman sekarang seperti computer dan internet memudahkan proses pembelajaran antara guru-guru dan murid-murid.

Namun seiring dengan majunya teknologi computer dan internet di zaman sekarang ini, saya berharap para orang tua dan guru-guru tidak melepas sepenuhnya penggunaan computer dan internet kepada anak-anak. Terutama bagi pemula. Untuk menghindari pengaruh negatif yang dapat ditimbulkan dari penggunaan itu sendiri. Karena tentu kita semua mengetahui bahwa internet banyak sekali dapat menimbulkan pengaruh negatif yang dapat merusak perilaku anak-anak kita.

Ajari dan awasi murid-murid tentang bagaimana menggunakan teknologi yang baik dan benar. Berikan mereka arahan yang positif dari manfaat dan penggunaan internet itu sendiri. Pantau dan beritahukan kepada mereka dampak dari penggunaan internet itu sendiri apabila tidak digunakan ke arah yang benar. Jangan hanya memberi tahu mereka tentang cara metode menggunakan internetnya. Tetapi berikan mereka arahan dan pandangan yang mendidik tentang kemajuan teknologi di zaman seperti sekarang ini agar mereka menjadi murid-murid yang bertanggung jawab dalam kemajuan teknologi namun tidak gaptek.

Medan, 6 Februari 2010
Cut Rafyqa Fadhilah
101301005


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO