Kondisi Belajar Robert Gagnẻ
Keterampilan, apresiasi, penalaran
manusia, dengan semua variasinya, harapan, aspirasi, sikap ,nilai-nilai
manusia, perkembangannya sebagian besar bergantung pada peristiwa yang disebut
dengan belajar.( Gagnẻ,1985,h.1)
Asumsi dasar dari teori Gagnẻ
mendeskripsikan sifat unik dari kegiatan belajar dan defenisinya. Asumsinya,:
belajar dan pertumbuhan tidak boleh disamakan satu sama lain; belajar adalah
faktor kausal penting dalam perkembangan individual; banyak hasil belajar
manusia digeneralisasikan ke dalam berbagai situasi; belajar keterampilan yang
kompleks didasarkan pada pembelajaran sebelumnya; dan belajar bukan proses
tunggal.
Komponen Belajar
Pendekatan Gagnẻ dalam
mengembangkan prinsip belajar. Pertama, pemahaman tentang kapabilitas manusia
karena sifat dari hasil belajar akan menentukan parameter proses belajar.
Kedua, belajar dan pembelajaran bukan titik perhatian yang terpisah,keduanya
harus berjalan beriringan.
Macam-macam belajar. Lima variasi
yang dianggap Gagnẻ memenuhi kriteria adalah informasi verbal,keterampilan
intelektual,keterampilan motorik,sikap,dan strategi kognitif. Lima variasi
belajar ini akan mempresentasikan hasil belajar.
Sembilan tahapan belajar dibagi menjadi tiga tahapan umum
1.
Persiapan belajar. Tahapan ini
bertujuan mempersiapkan diri untuk belajar seperti memperhatikan stimuli
untuk belajar,membangun harapan, dan mengambil informasi yang relevan dan
keterampilan dari ingatan jangka panjang untuk dimasukkan ke ingatan kerja.
Biasanya tahapan ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
2.
Akuisisi dan kinerja. Pada tahapan
ini memungkinkan penyimpanan stimulus penting secara temporer di dalam ingatan
kemudian memberi makna (encoding) dan mentrasfer informasi ke ingatan jangka
panjang,tahap ini adalah tahap sentral dan penting dalam belajar. Kegiatan inti
dari belajar diakhiri dengan kinerja atau konfirmasi belajar baru. Pembelajaran
mengambil kode baru disimpan di memori jangka panjang dan memberi respon.
Langkah selanjutnya adalah memberikan tanggapan. Arti penting dari tanggapan
ini adalah untuk memperkuat pembelajaran ketika ia mengkonfirmasi kan bahwa
tujuan telah dicapai atau dikuasai.
3.
Transfer belajar. Tahapan terakhir
dari pembelajaran mencakup kesempatan untuk mengaplikasikan aktivitas belajar
ke dalam situasi baru dan mengkonstruksikannya untuk diingat kembali. Tahapan
ini juga melahirkan petunjuk tambahan untuk pengingatan kapabilitas di masa
depan.
Hakikat Belajar yang Kompleks
Analisis belajar Gagne memcakup dua
organisasi kapabilitas yang merepresentasikan belajar yang kompleks. Dua
organisasi itu adalah prosedur dan hierarki belajar.
Prosedur
Sebuah prosedur
adalah:
a. Seperangkat
tindakan yang harus dilakukan sesuai urutan atau secara langkah demi langkah,
dan
b. Organisasi keterampilan
yang mencakup keterampilan motorik/gerak dan keterampilan intelektual (Gagne,
1985, h. 262). Contohnya adalah menulis cek, menyeimbangkan neraca, dan
memarkir kendaraan.
Hierarki Belajar
Hierarki belajar adalah “seperangkat kapabilitas intelektual tertentu yang
memiliki kaitan berurutan satu sama lain (Gagne, 1985, h. 262). Artinya, setiap
keterampilan atau kapabilitas adalah penting untuk mempelajari keterampilan
yang lebih tinggi di urutan selanjutnya. Tipe keterampilan komponen dan
kontruksi hierarki belajar.
Tipe Keterampilan Komponen
Ringkasan Keterampilan Intelektual
dari yang Sederhana ke yang Kompleks
Tipe
Kapabilitas
|
Deskripsi
|
Contoh
|
Belajar Diskriminasi.
|
Merespon secara berbeda pada karakteristik yang
membedakan objek, seperti bentuk, ukuran, warna.
|
Membedakan gambar segitiga tertutup dan gambar geometris
lainnya.
|
Belajar konsep/konsep konkret.
|
Mengidentifikasi objek atau kegiatan sebagai anggota dari
satu konsep, belajar melalui pertemuan langsung dengan contoh konkret.
|
Mengidentifikasi berbagai bentuk segitiga, dari segitiga
yang tinggi sampai lebar.
|
Konsep yang didefinisikan.
|
Belajar aturan klasifikasi (konsepnya adalah abstrak;
tidak ada contoh konkret).
|
Belajar bahwa patriotisme mengacu pada situasi yang merefleksikan
cinta atau semangat untuk membela negara.
|
Belajar Aturan.
|
Merespons satu kelompok situasi dengan kelompok kinerja
yang mempresentasikan kaitan.
|
Menjawab 5+2, 6+1, dan 9+4 dengan menjumlahkan 2+5, 1+6,
dan 4+9.
|
Belajar kaidah yang lebih tinggi (pemecahan masalah).
|
Memilih aturan subordinat dari ingatan untuk memcahkan
masalah dan mengaplikasikannya pada urutan yang tepat.
|
Memecahkan persamaan linier dengan satu persamaan
tersamar.
|
Menyusun Hierarki Belajar
Mengembangkan hierarki belajar diawali dengan pernyataan yang jelas tentang
tujuan akhir dari pembelajaran, misalnya untuk pengurangan bilangan bulat.
Tujuan ini kemudian dianalisis menjadi keterampilan subordinat sehingga
keterampilan leveln rendah dapat diprediksi akan menimbulkan transfer positif
ke keterampilan yang lebih tinggi di dalam hierarki tersebut (Gagne, 1986b, h.
1).
Karakteristik esensial dari hierarki belajar adalah mereka merupakan organisasi
keterampilan psikologis. Suatu hierarki belajar bukanlah urutan informasi logis
atau deskripsi cara pengetahuan varbal diperoleh (Gagne, 1968b).
Keterbatasan hierarki belajar adalah hierarki ini tidak selalu
merepresentasikan urutan dari belajar baru di dalam kelas. Meski demikian,
hierarki belajar, dengan mengidentifikasi keterampilan prasyarat, dapat
mereduksi kebutuhan akan remediasi dan memberikan hasil proses di dalam
kurikulum.
PRINSIP PEMBELAJARAN
Asumsi Dasar
Asumsi Gagne
tentang pembelajaran di kelas mencakup sifat dari pembelajaran dan proses yang
disebut sebagai desain pembelajaran.
Definisi Instruksi
Belajar dapat terjadi baik karena ada ataupun tidak adanya kegiatan
pembelajarab (Gagne, 1987a, h. 400). Karakteristik kedua dari pembelajaran
adalah ia tidak memiliki tujuan tunggal. Ketiga keputusan tentang pembelajaran
harus dibuat dalam konteks keterampilan atau keterampilan yang akan dipelajari.
Hakikat Desain Pembelajaran
Fokus dalam prinsip Gagne adalah pembelajaran, bukan sekadar pengajaran
sederhana. Maksudnya adalah untuk menangani semua kejadian yang mungkin
memengaruhi belajar individual (Gagne & Briggs, 1979).
Komponen Pembelajaran
Penopang teori adalah lima variasi belajar. Mereka berfungsi sebagai kerangka
acuan untuk mengidentifikasi kapabilitas atau kapabilitas-kapabilitas yang
merupakan hasil dari pembelajaran tertentu.
Mendesain Tujuan Kinerja
Fungsi tujuan kinerja (performance
objective) adalah sebagai pernyataan yang tegas tentang kapabilitas yang
akan di pelajari. Istilah seperti memahami, mengerti, dan mengapresiasi harus
diganti dengan istilah yang lebih tepat yang secara jelas mengkomunikasi
keterampilan atau sikap yang hendak dipelajari.
Saran Kata Kerja untuk Jenis
Belajar
Kapabilitas
|
Kata Kerja
|
Informasi
|
Menyatakan, mendefinisikan, menguraikan dengan kata-kata
sendiri.
|
Keterampilan motorik
|
Melakukanm mengerjakan, memberlakukan, mengucapkan.
|
Sikap
|
Memutuskan untuk... bebas untuk memilih... memilih
(aktivitas yang disukai)
|
Siasat Kognitif
|
Menentukan cara (strategi)
|
Keterampilan Intelektual
Membedakan
Konsep
Aturan
Kaidah tingkat tinggi
|
Memilih (yang sama dan yang beda).
Mengidentifikasi (contoh), mengklasifikasi (ke dalam
kategori).
Menunjukkan, memprediksi, menjabarkan.
Menghasilkan (penyelesaian satu masalah), memcahkan.
|
Memilih Kegiatan Instruksional
Kaitan antara Tahapan Belajar
dengan Peristiwa Pembelajaran
Deskripsi
|
Tahapan Belajar
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Persiapan belajar
|
1. Mengarahkan perhatian.
2. Ekspektasi.
3. Retrieval (pengambilan
informasi dan/atau keterampilan yang relevan) untuk dimasukkan ke ingatan
kerja.
|
Menarik perhatian siswa dengan menggunakan kejadian tidak
seperti biasanyam pertanyaan atau perubahan stimulus.
Memberitahu tujuan belajar kepada pemelajar.
Merangsang ingatan atas belajar yang telah dipelajari
sebelumnya.
|
Akuisisi dan kinerja
|
4. Persepsi selektif atas ciri stimulus.
5. Penyandian semantik.
6. Retrieval dan respons.
7. Penguatan.
|
Menyajikan stimulus dengan ciri yang berbeda.
Memberikan bimbingan belajar.
Memunculkan kinerja.
Memberi balikan informatif.
|
Transfer Belajar
|
8. Pemberian petunjuk retrieval.
9. Generalisasi.
|
Menilai perbuatan/kinerja.
Memunculkan kinerja dengan contoh baru.
|
Pemerolehan dan Kinerja.
Kegiatan inti dari pembelajaran adalah menyajikan stimulus tertentu,
menyediakan pedoman belajar, memunculkan kinerja, dan memberikan tanggapan atau
umpan balik (feedback).
Peran Penemuan Terbimbing.
Siswa dapat
merespons seluruh kelompok situasi dengan sekelompok kinerja yang merefleksikan
kaitan khusus dengan situasi stimulus. Misalnya, setelah mempelajari
penyerdehanaan bilangan pecahan, siswa dapat mengaplikasikan aturan untuk tugas
itu dalam setiap situasi.
Retrieval dan Transfer.
Guru dan
perancang pembelajaran memilih pernyataan verbalm pertanyaan, objek, diagram,
dan stimuli lainnya untuk menstimulasi pemrosesan informasi secara internal
oleh pemelajar.
Keterterapan dalam Berbagai Ragam
Belajar.
Peristiwa untuk tujuan kinerja pada umumnya dipilih berdasarkan ragam belajar
yang dipresentasikan oleh tujuan. Tetapi mengingat keragaman siswa serta
kompleksitas informasi, keterampilan, strategi, atau sikap yang hendak
dipelajari, peristiwa pembelajaran ini diberikan sesuai keperluan.
Peran Media dalam Pembelajaran
Model seleksi media berguna untuk mengembangkan pemikiran seseorang tentang
berbagai macam media untuk pembelajaran. Seseorang tidak memilih media lebih
dulu, seperti televisi atau computer, dan kemudian mendesain pembelajaran,
sebaliknya, media dipilih yang sesuai dengan persyaratan dari kegiatan
pembelajaran tertentu.
Merancang Pembelajaran untuk
Keterampilan yang Kompleks
Rancangan Pembelajaran untuk
Prosedur
Langkah pertama dalam mengembangkan
pembelajaran untuk keterampilan yang kompleks adalah menentukan keterampilan
yang akan diajarkan. Keterampilan motorik dalam urutan ini kemudian
dianalisi menjadi bagian-bagian ketermapilan yang juga mungkin perlu diajarkan.
Untuk beberapa prosedur, pilihan antara langkah-langkah alternatif mungkin akan
diperlukan. Setelah keterampilan, bagian keterampilan, dan keterampilan
intelektual diidentifikasi, jenis kapabilitas dari masing-masing keterampilan
akan diidentifikasi. Tujuan kinerja kemudian ditulis untuk setiap keterampilan
dan dirancanglah pembelajaran untuk seperangkat tujuan.
Rancangan Pemebelajarna untuk
Hirarki Belajar
Bagian dalam bab tentang hakikat
belajar kompleks ini membahas analisis tugas belajar, metode menyusun hierarki
belajar.pertanyaan tentang “keterampilan sederhana apa yang penting untuk
keterampilan saat ini”, diaplikasikan pertama kali ke hampir semua keterampilan
kompleks yang diajarkan, dan kemudian ke keterampilan lain yang
teridentifikasi.
Analisi Tugas Kognitif
Analisis tugas kognitif, yang
adalah perluasan dari analisa tugas tradisional, digunakan untuk menangani
analisi proses mental, pengetahuan dan tujuan, serta keputusan yang mendasari
berbagai tindakan yang diamati. Langkah utama dalam analisis tugas :
1.
Mengumpulkan informasi awal
2.
Mengidentifikasi representasi
pengetahuan
3.
Mengimplementasikan teknik untuk
memunculkan pengetahuan
4.
Menganalisis dan memverifikasi data
5.
Memformat hasil untuk digunakan
Aplikasi Pendidikan
Isu Kelas
Pendekatan Gagne untuk analisis
belajar adalah dari perspektif kebutuhan pembelajaran. Akibatnya, karyanya
membahas beberapa isu penting dalam kelas.
Karakteristik Pemelajar
Perbedaan Individual. Efektivitas pembelajaran
dipengaruhi oleh beberapa macam perbedaan individual antarsiswa.termasuk
didalamnya adalah perbedaan strategi kognitif dan tingkat belajar. Tetapi, yang
paling penting adalah perbedaan dalam kapabilitas awal siswa, yaitu materi
mentah yang menjadi garapan pembelajaran (Gagne, 1974a, h. 125). Mereka dapat
dinilai pada awal tahun ajaran sekolah atau awal pelajaran. Untuk memperkecil
hal ini, dapat dilakukan pembelajaran kelompok kecil, tutorial, dan
diindividualisasikan.
Motivasi. Mendesain pembelajaran yang
efektif mencakup identifikasi motif siswa dan penyaluran motif itu ke kegiatan
yang produktif dalam rangka mencapau tuuan belajar (Gagne 1974a).
Proses Kognitif dan Pembelajaran
Transfer Belajar. Prasyarat esensial dalam
keterampilan intelektual membantu transfer melalui 2 cara, kontribusi pada
upaya mempelajari urutan lebih tinggi dan menggeneralisasikan ke situasi lain.
Pada akhir belajar, situasi baru disajikan ke siswa untuk memastikan bahwa
pencapaian belajar baru mereka tidak terbatas pada situasi.
Keterampilan “Bagaimana Cara Belajar”. Keterampilan ini adalah strategi
kognitif, dimana siswa memakainya untuk mengelola belajarnya, mengingat, dan
berpikir.
Pengajaran Pemecahan Masalah. Dalam strategi kognitif,
pemelajar menciptakan sendiri solusi yang mungkin membutuhkan seleksi informasi
dari berbagai macam sumber dan kombinasi informasi dengan cara baru.
Implikassi untuk Asesmen
Kapabilitas kelompok kinerja
manusia itu unik, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi
kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.
Konteks Sosial untuk Belajar
Gagne memfokuskan pada rancangan
sistem pembelajaran ketimbang pada pengembangan model pembelajaran. Perbedaan
utamanya adalah model pembelajaran meletakkan guru atau individu pada peran
pelaku atau pengelola konstruksi untuk beberapa kelompok belajar yang
teridentifikasi. Sistem pembelajaran sebaliknya, sering mencakup seperangkat
materi dan aktivitas yang dengannya langkah dan manajemen pembelajaran berada
pada diri pemelajar.
Mengembangkan Strategi Kelas
Model Perancangan Sistem
Ciri-cirinya pembelajarannya :
1.
Dirancang untuk tujuan dan sasaran
spesifik
2.
Pengembangannya menggunakan media
dan teknologi pembelajaran lain.
3.
Uji coba, revisi material, dan
pengujian lapangan atas material yang merupakan bagian integral dari proses
perancangan.
Kaitan antara belajar pada tingkat
pembelajran dan pelajaran diilustrasikan dengan tujuan berikut :
1.
Tujuan peajaran : siswa dapat
menganalisis secara kritis kegiatan dan situasi dalam sistem pengadilan,
pemerintah, ekonomi dan politik suatau negara, yang konsisten dengan prioritas
yang diidentifikasi negara itu.
2.
Tujuan unit : siswa daat
menunjukkan hubungan antara sistem politik dengan ekonomi.
3.
Subketerampilan spesifik : siswa
bisa mengklasifikasikan sistem sebagai politik atau ekonomi.
Merancang Pelajaran
Langkah 1 : menulis atau memilih tujuam kerja
Langkah 2 : memilih kegiatan pembelajaran untuk
masing-masing tujuan kerja
Langkah 3 : memilih media untuk kegiatan pembelajaran
Langkah 4 : mengembangkan tes untuk ujian
Kelemahan
Gagne mengembangkan teori kondisi
belajar untuk menjelaskan berbagai macam proses psikologi dan terlihat didalam
riset tentang belajar sebelmnya dan untuk menspesifikasi dengan tepat uruta
kegiatan pembelajaran untuk proses yang teridentifikasi. Jadi teori ini lebih
mudah untuk tim perancang kurikulum ketimbang untuk dipakai guru dikelas.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
SEO