Dinamika Psikologi Belajar
Di
semester lima ini saya medapat kesempatan mengambil mata kuliah pilihan psikologi
belajar dengan jatah pertemuan dua sks per minggu dan dididik oleh dosen
pengampunya Bu Dina.
Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan proses mental manusia. Nah, apa
itu psikologi belajar? Psikologi belajar terdiri dua penggalan kata yaitu psikologi dan belajar. Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang
berarti ilmu. Sedangkan belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang mengenai hal-hal yang bermanfaat baginya. Jadi,
psikologi belajar dapat diartikan dengan suatu disiplin ilmu yang membahas
tentang pemahaman proses kejiwaan dan mental dalam tingkah laku manusia untuk
kepentingan mendidik dan membina perkembangan kepribadian manusia. Belajar
merupakan suatu proses kemanusiaan yang sangat mendasar dan kompleks. Dengan
belajar seorang manusia menyerap ilmu, pengetahuan, dan pengalaman dari lingkungan sekitarnya.
Selama
satu semester ini banyak pelajaran dan hal-hal baru yang saya dapat di mata
kuliah psikologi belajar ini, yaitu metode belajar yang berbeda dan tidak
pernah saya dapatkan sebelumnya di mata kuliah lain, penugasannya, materi dan
yang paling penting adalah proses belajar yang saya alami di mata kuliah ini.
Di
mata kuliah ini saya mempelajari teori-teori belajar dari sejumlah tokoh
psikolog yang banyak memberikan kontribusinya dalam dunia psikologi. Adapun
tokoh-tokoh yang saya pelajari tersebut adalah Skinner, Ivan Pavlov, Edward
Thorndike, Max Wertheimer, Robert Gagne, Jean Piaget, Lev S. Vygotsky, dan
Albert Bandura. Dosen pengampu berusaha menjelaskan setiap teori dengan praktik
belajarnya langsung sehingga menjadi aplikatif. Setiap minggu mempelajari para
tokoh dan teori-teorinya, bagi saya memiliki dinamika tersendiri dalam mata
kuliah psikologi belajar ini. Saya berusaha akan menjelaskannya dengan sebaik
mungkin berdasarkan proses belajar yang relah saya alami.
Pada
pertama dan kedua kali pertemuan mata kuliah psikologi belajar ini, saya tidak
dapat menghadiri kuliah dikarenakan keadaan saya yang masih liburan. Namun saya
mendapat informasi dari teman saya kalau dipertemuan pertama dan kedua tersebut
telah di bagi kelompok dengan jumlah tiga orang perkelompoknya. Dan yang
menjadi teman satu kelompok dengan saya selama satu semester adalah Ahmad Fauzi
Tarigan dan Rosa Mentari Putri. Saya banyak mengalami hal-hal baru dan proses
belajar dengan mereka.
Lalu
pada pertemuan ketiga, saya mengikuti kuliah ini dan seterusnya tanpa bolos
sekalipun. Pada pertemuan kedua tersebut, dosen dan komting memfixkan anggota-anggota dalam setiap
kelompok agar tidak terjadi perubahan nantinya dan membicarakan kontrak kuliah
dan bagaimana metode dan proses belajar mata kuliah ini selama satu semester.
Kelas ini berjumlah empat puluh tujuh siswa dan dibagi menjadi empat belas kelompok.
Setiap kelompok telah diberi satu tokoh untuk dipelajari dan membuat
rangkumannya yang kemudian telah diposting diblog untuk didiskusikan bersama
teman sekelompoknya dan membahas pengalaman-pengalaman yang telah dialami untuk
mengetahu proses belajar yang terjadi dan dipandu oleh dosen pengampu. Kelompok
saya mendapat tokoh Robert Gagne. Tokoh ini baru saya temukan dimata kuliah ini
karena dimata kuliah sebelumnya saya tidak pernah mempelajari tokoh ini. Setiap
kelompok diminta untuk membahas pengalaman belajar di waktu kecil sesuai dengan
teori tokoh untuk kelompoknya. Menurut saya ini sangat efektif karena dengan
membahas pengalaman-pengalaman lalu dan dikaitkan dengan teori tokoh tersebut
kita dapat mengetahui proses belajar yang terjadi dan saat di kelas juga kami
mengalami proses belajar tersebut. Kami juga diberi tugas untuk membuat mind
map mengenai materi selanjutnya.
Kondisi belajar
menurut Gagne adalah keterampilan, apresiasi, penalaran manusia, dengan semua
variasinya, harapan, aspirasi, sikap, nilai-nilai manusia, perkembangannya
sebagian besar bergantung pada peristiwa yang disebut dengan belajar ( Gagnẻ,1985,h.1).
Pada
pertemuan keempat kami diberi tugas online dikarenakan dosen pengampu tidak
dapat menghadiri kelas. Adapun tugas yang diberikan adalah setiap orang diwajibkan memikirkan dan menuliskan contoh
berdasarkan pengalaman masing-masing untuk masing-masing fungsi (tidak boleh
ada yang sama). Setelah itu Gambar 1.1 Perspektif Psikologis Tentang
Faktor-faktor utama dalam Belajar di halaman tiga puluh tiga. Silahkan berikan uraian dan penjelasan secara maksimal kaitan
dengan contoh yang anda buat pada poin satu dihubungkan dengan poin dua. Menurut saya hal ni sangat
menarik karena sebelumnya saya tidak mengetahui bahwa hal itu merupakan proses
belajar ketika saya kecil.
Lalu pada pertemuan kelima kami juga telah diberi tugas
sebelumnya yaitu membuat rangkuman tentang teori-teori belajar awal yaitu
behaviorisme dan psikologi Gestalt. Kegiatan belajar pada pertemuan kelima
tersebut adalah kami menonton film untuk dianlisis nantinya. Film yang kami tonton
adalah film Inggris yang berjudul Kinky Boots. Dan dianalisis dengan psikologi
Gestalt. Film
ini memberi inspirasi bagi semuaorang untuk tidak menyerah darikeadaan yang
sangat sulit, karena seperti pepatah, ada banyak jalan menuju roma, tinggal
bagaimana kita berusaha.
Sedangkan pada pertemuan keenam kegiatan belajarnya
telah ditentukan oleh dosen pengampu dan sebelumnya kami juga telah diberi
tugas untuk menganalisis pengalaman pribadi dengan teori Skinner. Adapun kegiatan belajar yang
terjadi adalah kami diberi tiga lembar kertas dan disuruh untuk membuat sebuah produk dengan panduan
teori belajar Skinner. Saya tidak mengerti
tugas yang dimaksud, namun saya mencoba membuat dengan sepemahaman saya.
Ternyata tugas ini bertujuan untuk mengasah kreativitas dan kognitif kita. Produk yang saya buat
adalah karangan saya berupa artikel singkat yang saya peroleh dari stimulus
yang diberikan, yaitu berupa artikel mengenai gerakan-gerakan untuk dibuat
perlombaan-perlombaan yang bertema edukatif dan positif untuk membentuk perilaku
anak dan merupakan salah satu proses pembelajarannya yang disertai dengan
reward dan penguatan. Saya tidak menggunakan atau membentuk kertas-kertas yang
diberikan, namun akhirnya saya mengerti dan menyukainya serta berharap suatu
saat dapat diberikan kesempatan lagi untuk memperbaikinya dan untuk menjadi
lebih baik. Ternyata
tugas ini bertujuan untuk mengasah kreativitas dan kognitif kita. Bagi produk
yang menarik Bu dina akan memberikan reward (Skinner).
Pembelajaran
hari itu sangat erat
hubungannya dengan teori belajar Skinner. Dimana proses belajar itu dapat
berhasil dan terjadi jika diberikan reward dan reinforcement, yaitu bagi
teman-teman yang menerima reward, tentu menjadi reinforcement bagi mereka
sehingga mereka akan terus mengulang perilaku mereka yaitu untuk terus belajar
kapan saja dan dimana saja dengan mengasah kreativitas dan menjadi kritis.
Pertemuan
ketujuh kami diberi tugas untuk menjawab pertanyaan dibab perkembangan
psikologi kultural-historis Lev S. Vigotsky. Disini proses kognitif berjalan
ketika kami berpikir untuk menjawab pertanyaan tersebut dan dikaitkan dengan
teori Vygotsky.
Pada
pertemuan kedelapan, yaitu pertemuan terakhir sebelum ujian tengah semester,
kegiatan belajar yang telah disiapkan dosen pengampu sangat menarik, dimana
kami dibagi kelompok yang anggotanya berjumlah sepuluh sampai sebelas orang.
Setiap orangnya akan diberi sebuah cerita untuk disampaikan keteman lainnya dan
seterusnya. Ternyata ketika pada teman terakhir cerita telah berubah dan tidak
ada hubungannya sama sekali dengan cerita yang sebenarnya. Perspektif kognitif
menjelaskan ini bahwa setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda.
Sehingga pandangan setiap orang terhadap suatu masalah itu juga berbeda.
Sebelumnya untuk tugas dirumah kami juga disuruh untuk mengerjakan tugas
mencari jurnal dan membahasnya dengan sehubungan dengan teori dan membuat
reviewnya.
Untuk
ujian tengah semester, kami diberi ujian online yaitu memposting setrategi
belajar sesuai dengan tokoh dan teori yang telah diberi untuk diterapkan
kedalam kelas. Ini merupakan tugas kelompok dan menjadi tantangan untuk kami
karena harus merancang strategi belajar yang efektif.
Pada
pertemuan kesembilan setelah ujian tengah semester, dosen pengampu tidak dapat
hadir dan memberi kami tugas yaitu berupa pertanyaan dan diposting diblog: Mengapa mahasiswa psikologi USU yang mengambil mata kuliah psikologi
belajar TA 2012/2013 semester ganjil sebahagian besar tidak memberikan
tanggapan di grup sehubungan dengan rencana melakukan observasi di lapangan?”
Masing-masing orang silahkan dianalisis dengan teori Gagne, Piaget dan Bandura. Ini merupakan teguran untuk kami agar tidak cuek
terhadap hal sekecil apapun karena itu merupakan proses belajar.
Pertemuan sepuluh kami diberi tugas untuk melakukan observasi
di SMK Tritech Informatika Medan dan harus menulis laporannya dengan teori
belajar Gagne dengan memposting diblog. Ini sangat menarik karena kami
mempraktiknya langsung dan menjadi proses belajar bagi kami.
Sedangkan pada pertemuan kesebelas kami membahas
ujian akhir semester mata kuliah psikologi belajar ini. Setelah berdiskusi
akhirnya pilihan jatuh pada diberi dua pilihan untuk menulis dan membahas
dengan kerangka, pertama: Berkaitan dengan dinamika mata kuliah psikologi
belajar dan pilihan kedua yaitu berkaitan dengan penugasan mata kuliah
psikologi belajar dengan mata kuliah lain pada semester ini.
Selama satu semester (sudah hampir berakhir)
menjalani mata kuliah psikologi belajar ini, memiliki banyak sekali makna untuk
saya. Mata kuliah ini sangat unik. Disini kita dituntut untuk berpikir sekritis
mungkin dan dapat menggali kreativitas. Mata kuliah ini tidak kaku dan
memberikan kebebasan dalam belajar tidak seperti mata kuliah lainnya yang harus
mengikuti banyak aturan.
Saya mendapat pelajaran penting mengenai belajar dan
yang sering saya lupakan, yaitu bahwa belajar adalah proses yang terus terjadi
sepanjang hidup dan merupakan fitrah bagi kita manusia untuk terus menggali
potensi-potensi yang ada agar kita menjadi manusia yang berguna. Terima kasih kepada
dosen pengampu.