Selasa, 18 Desember 2012

UJIAN AKHIR SEMESTER


Dinamika Psikologi Belajar

Di semester lima ini saya medapat kesempatan mengambil mata kuliah pilihan psikologi belajar dengan jatah pertemuan dua sks per minggu dan dididik oleh dosen pengampunya Bu Dina.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan proses mental manusia. Nah, apa itu psikologi belajar? Psikologi belajar terdiri dua penggalan kata yaitu psikologi dan belajar. Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Sedangkan belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang mengenai hal-hal yang bermanfaat baginya. Jadi, psikologi belajar dapat diartikan dengan suatu disiplin ilmu yang membahas tentang pemahaman proses kejiwaan dan mental dalam tingkah laku manusia untuk kepentingan mendidik dan membina perkembangan kepribadian manusia. Belajar merupakan suatu proses kemanusiaan yang sangat mendasar dan kompleks. Dengan belajar seorang manusia menyerap ilmu, pengetahuan, dan pengalaman  dari lingkungan sekitarnya.
Selama satu semester ini banyak pelajaran dan hal-hal baru yang saya dapat di mata kuliah psikologi belajar ini, yaitu metode belajar yang berbeda dan tidak pernah saya dapatkan sebelumnya di mata kuliah lain, penugasannya, materi dan yang paling penting adalah proses belajar yang saya alami di mata kuliah ini.
Di mata kuliah ini saya mempelajari teori-teori belajar dari sejumlah tokoh psikolog yang banyak memberikan kontribusinya dalam dunia psikologi. Adapun tokoh-tokoh yang saya pelajari tersebut adalah Skinner, Ivan Pavlov, Edward Thorndike, Max Wertheimer, Robert Gagne, Jean Piaget, Lev S. Vygotsky, dan Albert Bandura. Dosen pengampu berusaha menjelaskan setiap teori dengan praktik belajarnya langsung sehingga menjadi aplikatif. Setiap minggu mempelajari para tokoh dan teori-teorinya, bagi saya memiliki dinamika tersendiri dalam mata kuliah psikologi belajar ini. Saya berusaha akan menjelaskannya dengan sebaik mungkin berdasarkan proses belajar yang relah saya alami.
Pada pertama dan kedua kali pertemuan mata kuliah psikologi belajar ini, saya tidak dapat menghadiri kuliah dikarenakan keadaan saya yang masih liburan. Namun saya mendapat informasi dari teman saya kalau dipertemuan pertama dan kedua tersebut telah di bagi kelompok dengan jumlah tiga orang perkelompoknya. Dan yang menjadi teman satu kelompok dengan saya selama satu semester adalah Ahmad Fauzi Tarigan dan Rosa Mentari Putri. Saya banyak mengalami hal-hal baru dan proses belajar dengan mereka.
Lalu pada pertemuan ketiga, saya mengikuti kuliah ini dan seterusnya tanpa bolos sekalipun. Pada pertemuan kedua tersebut, dosen dan komting memfixkan anggota-anggota dalam setiap kelompok agar tidak terjadi perubahan nantinya dan membicarakan kontrak kuliah dan bagaimana metode dan proses belajar mata kuliah ini selama satu semester. Kelas ini berjumlah empat puluh tujuh siswa dan dibagi menjadi empat belas kelompok. Setiap kelompok telah diberi satu tokoh untuk dipelajari dan membuat rangkumannya yang kemudian telah diposting diblog untuk didiskusikan bersama teman sekelompoknya dan membahas pengalaman-pengalaman yang telah dialami untuk mengetahu proses belajar yang terjadi dan dipandu oleh dosen pengampu. Kelompok saya mendapat tokoh Robert Gagne. Tokoh ini baru saya temukan dimata kuliah ini karena dimata kuliah sebelumnya saya tidak pernah mempelajari tokoh ini. Setiap kelompok diminta untuk membahas pengalaman belajar di waktu kecil sesuai dengan teori tokoh untuk kelompoknya. Menurut saya ini sangat efektif karena dengan membahas pengalaman-pengalaman lalu dan dikaitkan dengan teori tokoh tersebut kita dapat mengetahui proses belajar yang terjadi dan saat di kelas juga kami mengalami proses belajar tersebut. Kami juga diberi tugas untuk membuat mind map mengenai materi selanjutnya.
Kondisi belajar menurut Gagne adalah keterampilan, apresiasi, penalaran manusia, dengan semua variasinya, harapan, aspirasi, sikap, nilai-nilai manusia, perkembangannya sebagian besar bergantung pada peristiwa yang disebut dengan belajar ( Gagnẻ,1985,h.1).
Pada pertemuan keempat kami diberi tugas online dikarenakan dosen pengampu tidak dapat menghadiri kelas. Adapun tugas yang diberikan adalah setiap orang diwajibkan memikirkan dan menuliskan contoh berdasarkan pengalaman masing-masing untuk masing-masing fungsi (tidak boleh ada yang sama). Setelah itu Gambar 1.1 Perspektif Psikologis Tentang Faktor-faktor utama dalam Belajar di halaman tiga puluh tiga. Silahkan berikan uraian dan penjelasan secara maksimal kaitan dengan contoh yang anda buat pada poin satu dihubungkan dengan poin dua. Menurut saya hal ni sangat menarik karena sebelumnya saya tidak mengetahui bahwa hal itu merupakan proses belajar ketika saya kecil.
Lalu pada pertemuan kelima kami juga telah diberi tugas sebelumnya yaitu membuat rangkuman tentang teori-teori belajar awal yaitu behaviorisme dan psikologi Gestalt. Kegiatan belajar pada pertemuan kelima tersebut adalah kami menonton film untuk dianlisis nantinya. Film yang kami tonton adalah film Inggris yang berjudul Kinky Boots. Dan dianalisis dengan psikologi Gestalt. Film ini memberi inspirasi bagi semuaorang untuk tidak menyerah darikeadaan yang sangat sulit, karena seperti pepatah, ada banyak jalan menuju roma, tinggal bagaimana kita berusaha.
Sedangkan pada pertemuan keenam kegiatan belajarnya telah ditentukan oleh dosen pengampu dan sebelumnya kami juga telah diberi tugas untuk menganalisis pengalaman pribadi dengan teori Skinner. Adapun kegiatan belajar yang terjadi adalah kami diberi tiga lembar kertas dan disuruh untuk membuat sebuah produk dengan panduan teori belajar Skinner. Saya tidak mengerti tugas yang dimaksud, namun saya mencoba membuat dengan sepemahaman saya. Ternyata tugas ini bertujuan untuk mengasah kreativitas dan kognitif kita. Produk yang saya buat adalah karangan saya berupa artikel singkat yang saya peroleh dari stimulus yang diberikan, yaitu berupa artikel mengenai gerakan-gerakan untuk dibuat perlombaan-perlombaan yang bertema edukatif dan positif untuk membentuk perilaku anak dan merupakan salah satu proses pembelajarannya yang disertai dengan reward dan penguatan. Saya tidak menggunakan atau membentuk kertas-kertas yang diberikan, namun akhirnya saya mengerti dan menyukainya serta berharap suatu saat dapat diberikan kesempatan lagi untuk memperbaikinya dan untuk menjadi lebih baik. Ternyata tugas ini bertujuan untuk mengasah kreativitas dan kognitif kita. Bagi produk yang menarik Bu dina akan memberikan reward (Skinner).
Pembelajaran hari itu sangat erat hubungannya dengan teori belajar Skinner. Dimana proses belajar itu dapat berhasil dan terjadi jika diberikan reward dan reinforcement, yaitu bagi teman-teman yang menerima reward, tentu menjadi reinforcement bagi mereka sehingga mereka akan terus mengulang perilaku mereka yaitu untuk terus belajar kapan saja dan dimana saja dengan mengasah kreativitas dan menjadi kritis.
Pertemuan ketujuh kami diberi tugas untuk menjawab pertanyaan dibab perkembangan psikologi kultural-historis Lev S. Vigotsky. Disini proses kognitif berjalan ketika kami berpikir untuk menjawab pertanyaan tersebut dan dikaitkan dengan teori Vygotsky.
Pada pertemuan kedelapan, yaitu pertemuan terakhir sebelum ujian tengah semester, kegiatan belajar yang telah disiapkan dosen pengampu sangat menarik, dimana kami dibagi kelompok yang anggotanya berjumlah sepuluh sampai sebelas orang. Setiap orangnya akan diberi sebuah cerita untuk disampaikan keteman lainnya dan seterusnya. Ternyata ketika pada teman terakhir cerita telah berubah dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan cerita yang sebenarnya. Perspektif kognitif menjelaskan ini bahwa setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda. Sehingga pandangan setiap orang terhadap suatu masalah itu juga berbeda. Sebelumnya untuk tugas dirumah kami juga disuruh untuk mengerjakan tugas mencari jurnal dan membahasnya dengan sehubungan dengan teori dan membuat reviewnya.
Untuk ujian tengah semester, kami diberi ujian online yaitu memposting setrategi belajar sesuai dengan tokoh dan teori yang telah diberi untuk diterapkan kedalam kelas. Ini merupakan tugas kelompok dan menjadi tantangan untuk kami karena harus merancang strategi belajar yang efektif.
Pada pertemuan kesembilan setelah ujian tengah semester, dosen pengampu tidak dapat hadir dan memberi kami tugas yaitu berupa pertanyaan dan diposting diblog: Mengapa mahasiswa psikologi USU yang mengambil mata kuliah psikologi belajar TA 2012/2013 semester ganjil sebahagian besar tidak memberikan tanggapan di grup sehubungan dengan rencana melakukan observasi di lapangan?” Masing-masing orang silahkan dianalisis dengan teori Gagne, Piaget dan Bandura. Ini merupakan teguran untuk kami agar tidak cuek terhadap hal sekecil apapun karena itu merupakan proses belajar.
Pertemuan sepuluh kami diberi tugas untuk melakukan observasi di SMK Tritech Informatika Medan dan harus menulis laporannya dengan teori belajar Gagne dengan memposting diblog. Ini sangat menarik karena kami mempraktiknya langsung dan menjadi proses belajar bagi kami.
Sedangkan pada pertemuan kesebelas kami membahas ujian akhir semester mata kuliah psikologi belajar ini. Setelah berdiskusi akhirnya pilihan jatuh pada diberi dua pilihan untuk menulis dan membahas dengan kerangka, pertama: Berkaitan dengan dinamika mata kuliah psikologi belajar dan pilihan kedua yaitu berkaitan dengan penugasan mata kuliah psikologi belajar dengan mata kuliah lain pada semester ini.
Selama satu semester (sudah hampir berakhir) menjalani mata kuliah psikologi belajar ini, memiliki banyak sekali makna untuk saya. Mata kuliah ini sangat unik. Disini kita dituntut untuk berpikir sekritis mungkin dan dapat menggali kreativitas. Mata kuliah ini tidak kaku dan memberikan kebebasan dalam belajar tidak seperti mata kuliah lainnya yang harus mengikuti banyak aturan.
Saya mendapat pelajaran penting mengenai belajar dan yang sering saya lupakan, yaitu bahwa belajar adalah proses yang terus terjadi sepanjang hidup dan merupakan fitrah bagi kita manusia untuk terus menggali potensi-potensi yang ada agar kita menjadi manusia yang berguna. Terima kasih kepada dosen pengampu.

Sabtu, 08 Desember 2012

Laporan Hasil Observasi Pada SMK Tritech Informatika Medan


Data Observasi di SMK Tritech Informatika:
1.    Nama dan NIM observer             : Cut Rafyqa Fadhilah
  101301005
2.    Kelas yang di Observasi               : III TKJ-2 Reguler
3.    Mata Pelajaran                             : Agama Islam
4.    Nama Guru                                   : Drs. Darfikri
5.    Waktu dan Durasi Observasi      : 5 Desember 2012 - 11.55 / 20 menit
6.    Jumlah Siswa di Kelas                 : 25 orang
7.    Media Pembelajaran Guru         : Infocus berupa Televisi untuk menampilkan power point yang telah disediakan guru dan laptop
8.    Media Pembelajaran Siswa         : Pulpen
  Kertas
  Laptop
  Buku cetak (Penerbit Erlangga)
  LKS (Lembar Kerja Siswa)
  Buku tulis
9.    Situasi Fisik Kelas                   : Kelas tersebut kira-kira berukuran  6x8. Terdapat sebuah papan tulis model white board, diatasnya ada sebuah TV berukuran 29 inci, disamping kanan papan tulis ada AC (disudutnya), dan disudut kiri papan tulis terdapat sebuah kipas angin. Di kelas tersebut juga terdapat sebuah rak besar yang tertempel dengan dinding sebelah kanan pintu masuk. Ada sekitar 28 bangku yang tersedia yang terbuat dari besi putih seperti bangku di perkuliahan dan di tempat-tempat les. Sususan bangku siswa tersebut agak berantakan. Sedangkan meja dan tempat duduk untuk gurunya berada di sisi kanan ruangan tepat dibawah AC dan terbuat dari kayu. Pencahayaan di kelas sangat baik sehingga tidak akan menganggu penglihatan siswa-siswa. Kelas terlihat bersih karena tidak ada sampah, namun lantai kelas terlihat sedikit kotor karena banyaknya debu dan pasir yang berasal dari sepatu siswa. Kelas juga terdengar berisik karena jarak kelas dengan kelas lainnya tidak jauh.  Lantai dan dinding kelas tersebut berwarna putih. Kelas tersebut hanya terdapat satu pintu untuk keluar masuk dan letaknya berseberangan dengan letak TV di kelas tersebut. Tidak terdapat hiasan, gambar, atau poto-poto di kelas tersebut, bahkan jam dinding juga tidak terlihat.
10. Alat Observasi                         : Pulpen
  Kertas
  Buku panduan

Tabel I digunakan sebagai Pedoman (Kerangka Acuan) saat Observasi
Tabel 5.3 Ringkasan Sembilan Tahapan Belajar
Deskripsi
Tahapan
Fungsi
Persiapan belajar
1.      Memperhatikan
Memberi peringatan bagi pemelajar terhadap adanya stimulus
2.      Harapan
Mengorientasikan pemelajar pada tujuan belajar
3.      Pengambilan kembali (informasi relevan dan/atau keterampilan) untuk dibawa ke ingatan kerja
Memberi ingatan tentang kapabilitas yang diinginkan
Akuisisi dan kinerja
4.      Persepsi selektif terhadap ciri stimulus
Memungkinkan penyimpanan stimulus penting secara temporer di dalam ingatan kerja
5.      Pengkodean semantik
Transfer ciri stimulus dan informasi terkait ke dalam ingatan jangka panjang
6.      Pengambilan kembali dan respons
Mengembalikan informasi yang tersimpan ke penggerak respons individual dan mengaktifkan respons
7.      Penguatan
Mengkonfirmasi harapan pemelajar tentang tujuan belajar
Transfer belajar
8.      Pengambilan petunjuk
Memberikan petunjuk tambahan untuk peringatan kapabilitas di waktu mendatang
9.      Kemampuan generalisasi
Memperkaya transfer belajar ke situasi baru

Ringkasan Sembilan Tahapan Belajar
 Kelas yang di observasi adalah kelas 3 TKJ II dan mata pelajarannya adalah agama islam. Pada saat mengobservasi kelas ini, proses belajar yang terjadi hanya TUK (Tes Uji Kemampuan) sebagai bentuk persiapan menghadapi ujian pada tanggal 10 Desember nanti.
Berdasarkan tabel 5.3 di atas yang digunakan sebagai pedoman, persiapan belajar yang terjadi pada guru dan siswanya adalah baik. Hal ini terlihat ketika guru memasuki kelas murid-murid telah diam dan menyambut guru, kemudian saat guru memberi tahu kegiatan belajar hari itu adalah TUK (Tes Uji Kemampuan), siswa-siswa meresponnya dengan baik dan segerea mengeluarkan selembar kertas dan pulpen untuk mengikuti TUK (Tes Uji Kemampuan) tersebut dimana soal-soal di tampilkan di TV dan model soalnya adalah pilihan berganda. Pada tahapan memperhatikan ini, proses ini telah terjadi dengan baik karena guru telah memberi peringatan terhadap TUK (Tes Uji Kemampuan) dan siswa meresponnya dengan baik. Pada tahapan harapan, guru telah mengorientasikan siswanya pada salah satu tujuan belajar yaitu dengan diberinya TUK (Tes Uji Kemampuan) siswa dapat menjawab soal-soal ujian pada tanggal 10 Desember mendatang dan menyiapkan diri dengan persiapan belajar yang baik. Sementara pada tahap pengambilan informasi, proses yang terjadi adalah guru telah memberi bayangan mengenai soal-soal yang akan di ujikan pada ujian nanti, dan siswa-siswa dapat menyiapkan persiapan belajar dengan kapabilitasnya yang lebih baik.
Saat siswa menjawab soal-soal TUK (Tes Uji Kemampuan) tersebut, disini telah terjadi proses tahapan persepsi selektif terhadap cara stimulus, pengkodean semantik, pengambilan kembali dan respon, dan penguatan. Karena saat siswa menjawab soal tersebut telah terjadi proses penyimpanan stimulus penting yang tersimpan ke dalam ingatan jangka panjang. Juga ketika TUK (Tes Uji Kemampuan) berlangsung proses mengembalikan informasi yang tersimpan serta siswa mengkonfirmasi harapan tentang tujuan belajar tersebut telah terjadi.
Transfer belajar yang terjadi pada proses belajar TUK (Tes Uji Kemampuan) adalah siswa dapat mengambil petunjuk mengenai persiapan bagaimana menghadapi ujian nanti dan melakukan persiapan belajar tidak hanya untuk mata pelajaran agama, tapi untuk seluruh mata pelajaran yang di ujiankan.

Tabel II digunakan sebagai Pedoman Analisis Observasi
Tabel 5.9 Langkah-langkah Utama dalam Analisis Tugas
Langkah
Deskripsi
1.    Mengumpulkan Tugas

Menggunakan wawancara tidak terstruktur, dokumen, kuesioner, dan observasi untuk mengetahui arti penting, keterwakilan dan frekuensi tugas.
2.    Mengidentifikasi representasi pengetahuan
Memeriksa tugas untuk mengidentifikasi subtugas dan tipe pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan tugas itu.
3.    Mengimplementaiskan teknik untuk memunculkan pengetahuan
Menggunakan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur untuk mengidentifikasi kondisi dan proses kognitif yang esensial bagi pemecahan problem yang kompleks.
4.    Menganalisis dan memverifikasi data
(a)  Mengkodekan data yang diperoleh dalam tiga langkah pertama untuk mengkategorisasikan, meringkas, dan/atau mengembangkan sistesis data.
(b)  Menyajikan data yang sudah terformat kepada pakar untuk diperbaiki dan jika perlu direvisi.
5.    Memformat hasil untuk digunakan
Menerjemahkan hasil ke dalam model yang menggambarkan keterampilan dasar, strategi pemecahan masalah, dan model mental yang diimplementasikan pakar ke dalam tugas yang sangat kompleks.

            Saya menggunakan tabel 5.9 halaman 209 pada buku Learning and Instruction yang ditulis oleh Gredler, yaitu tabel langkah-langkah utama dalam analisis tugas. Dimana dalam tabel ini merupakan panduan saya dalam berproses, mulai dari persiapan observasi, melakukan observasi, memikirkannya, dan membahas data observasi, hingga membuatnya dalam bentuk laporan.
         Langkah pertama saya dalam mengerjakan tugas observasi ini adalah mengumpulkan informasi awal. Saya berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai tugas ini, baik dari dosen pengampu dan teman-teman saya, agar saya dapat memahaminya dan mengerjakannya dengan baik. Saya juga membuka-buka buku panduan untuk mencari informasi tambahan. Informasi awal yang saya peroleh ini kemudian sangat membantu saya untuk mengerjakan tugas selanjutanya yaitu pada saat mengobservasi di kelas dan mengerjakannya dalam bentuk laporan.
       Langkah kedua adalah mengidentifikasi representasi pengetahuan, yaitu memeriksa tugas dan mengidentifikasi subtugas dan tipe pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan tugas itu. Setelah saya mengumpulkan informasi-informasi, saya memeriksa tugas tersebut dan mengidentifikasi pengetahuan yang saya miliki untuk melakukan tugas tersebut. Hal ini ketika saya mengerjakan pedoman untuk melakukan observasi dan pedoman sebagai kerangka acuan saya dalam berproses, mulai dari persiapan observasi, melakukan observasi, memikirkannya, dan membahas data observasi, hingga membuatnya dalam bentuk laporan. Saat saya melakukan observasi di kelas 3 TKJ-II reguler tersebut saya mengidentifikasinya dengan pedoman yang saya miliki dan saat saya mengerjakan laporan ini pun saya mengerjakannnya dengan pemahaman dan pengetahuan yang saya miliki dengan sebaik mungkin dengan harapan sesuai dengan keinginan dosen pengampu. 
          Langkah ketiga adalah mengimplementaiskan teknik untuk memunculkan pengetahuan. Saat saya melakukan observasi, saya mengimplementasikan dengan teknik dimana ketika saya menghadapi masalah saat melakukan observasi saya mengidentifikasi kondisi dan proses kognitif saya untuk memecahkan masalah tersebut, contohnya ketika saya dan teman-teman tiba di lokasi observasi, sempat terjadi kebingungan karena nama dan susunan kelas yang ternyata berbeda dengan informasi yang kami peroleh, saya dan teman-teman banyak yang kebingungan, nah disini saya dan partner saya bergerak dengan cepat dimana kami langsung bertanya dengan sopan terhadap guru yang kami jumpai dimana kelas yang menjadi tujuan observasi kami. Saat saya mengerjakan laporan tugas ini pun saya menemukan masalah-masalah kecil dimana saya buntu dalam menulis laporan ini namun saya berusaha memecahkan masalah ini dengan membaca-baca buku panduan dan memuculkan pengetahuan yang saya miliki sehingga tugas inidapat dilanjutkan dan diselesaikan dengan baik.
        Langkah keempat adalah menganalisis dan memverifikasi data. Hal ini terjadi ketika saya menulis laporan ini; saya mengkategorisasikan, meringkas dan mengembangkan sintesis data yang saya miliki. Saya mengkategorisasikan data-data yang telah saya peroleh dari sebelum observasi hingga selesai observasi untuk dituliskan, lalu saya meringkasnya untuk ditulis dalam bentuk laporan, kemudian saya mengembangkan data-data yang saya peroleh untuk disesuaikan dengan teorinya.
          Langkah yang terakhir adalah memformat hasil untuk digunakan. Disini saya telah menuliskan laporan untuk tugas ini berdasarkan keterampilan dasar saya, data-data yang telah saya peroleh, strategi pemecahan masalah yang saya gunakan, dan telah siap sebagai tugas laporan hasil observasi pada SMK Tritech Informatika di Medan yang diimplementasikan ke dosen pengampu dengan harapan untuk diberi kritikan dalam evaluasi tugas ini di masa mendatang.

Daftar Pustaka
Gredler, M. E. (2011). Learning and Instruction. Teori dan Aplikasi: edisi keenam. Jakarta: Kencana.