Sabtu, 15 September 2012

Pengalaman Belajar

Ketika saya kecil, kira-kira kelas dua SD, saya mengalami masalah dalam perjalanan pergi ke sekolah. Saya selalu mengendarai sepeda karena saya ingin bersama teman-teman saya yang mengendarai sepeda juga. Namun sepeda saya selalu mengalami masalah, yaitu ban sepedanya selalu di bocorkan oleh anak-anak nakal. Sehingga ketika pulang sekolah saya harus mendorong dan tidak dapat menaikinya. Lalu saya mengadu kepada orang tua saya dan mereka menyarankan agar saya tidak membawa sepeda lagi, namun saya tidak setuju karena saya suka mengendarai sepede ke sekolah.
Lalu saya memutuskan untuk menitipkannya di rumah teman saya yang tidak jauh dari sekolah, tetapi ketika pulang saya melihat sepede saya menjadi kotor, ternyata sepeda itu dimainkan dan di beri lumpur oleh adik teman saya itu yang masih kecil, saya sangat sedih. Saya juga mengadukan hal tersebut kepada orang tua saya dan mereka kembali menyarankan agar saya tidak usah lagi membawa sepeda ke sekolah. Saya tetap tidak mau. Karena kesal orang tua saya lalu menyuruh saya untuk memilih sendiri solusi, yaitu ingin tetap bawa sepeda tapi sepeda saya selalu mengalami masalah atau tidak usah membawa sepeda dan diantar jemput saja. 
Saya menjadi bingung, namun esok harinya saya tetap membawa sepeda ke sekolah. Sepanjang belajar di kelas saya menjadi tidak tenang karena takut sepeda saya mengalami masalah lagi. Lalu ketika istirahat saya melihat teman yang membuang sampah sembarangan di tegur oleh guru, maka saya mendekati guru tersebut bersama teman-teman lainnya dan menceritakan masalah sepeda saya. Guru terkejut mendengarnya dan berjanji akan mengadukan hal tersebut kepada kepala sekolah. Setelah diberitahu kepala sekolah, parkiran menjadi aman karena dipekerjakan seorang satpam yang menjaga parkiran tersebut sehingga anak-anak nakal menjadi tidak berani membuat keusilan di parkiran sepeda. Sayapun senang karena sepeda saya tidak bermasalah lagi.
            Menurut Gagne, belajar merupakan proses yang memungkinkan manusia  memodifikasi tingkah lakunya secara permanent, sedemikian sehingga modifikasi yang sama tidak akan terjadi lagi pada situasi baru. Berdasarkan  pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku manusia setelah melalui proses. Perubahan tingkah laku terjadi karena suatu pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau kematangan. Dengan demikian belajar terjadi bila seseorang memberikan respon terhadap stumulus yang dating dari luar dirinya. Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil belajar hanya terjadi apabila orang tersebut mengadakan interaksi dengan lingkungan. Pengalaman sepeda saya tersebut membuat saya menjadi berani mengambil tindakan, yaitu dengan melaporkan hal tersebut kepada guru saya sehingga sepeda saya tidak bermasalah lagi. Saya merespon hal yang menimpa sepeda saya tersebut sehingga berinteraksi dengan lingkungan saya.
Pengalaman di waktu kecil saya tersebut, menurut Gagne termasuk dalam tipe belajar memecahkan masalah (problem solving). Tipe ini merupakan tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga terbentuk kaedah yang lebih tinggi (higher order rule). Dalam proses pembelajaran pada pengalaman saya tersebut, hasil belajar yang saya temukan adalah:

Keterampilan Intelektual
Keterampilan intelektual adalah hasil belajar yang memungkinkan seseorang berintraksi dengan lingkungan melalui penggunaan symbol-simbol atau gagasan-gagasan. Belajar ketrampilan intelektual sudah dimulai sejak pendidikan dasar dan selama sekolah, seseorang mempelajari banyak sekali ketrampilan intelektual. Menurut penggolonganya ketrampilan yang lebih rendah menjadi presyarat untuk mendapatkan ketrampilan yang lebih tinggi. Jadi untuk belajar memecahkan masalah, siswa memerlukan aturan-aturan tingkat tinggi. Pengalaman sepeda saya tersebut membuat saya menjadi berani mengambil tindakan, yaitu dengan melaporkan hal tersebut kepada guru saya agar sepeda saya tidak bermasalah lagi. Sehingga setiap masalah yang akan muncul terhadap sepeda saya atau hal lainnya membuat saya cepat mengambil tindakan sehingga keterampilan intelektual saya menjadi semakin meningkat.

Strategi-strategi kognitif
Strategi kognitif  merupakan suatu proses control yaitu suatu proses mental yang digunakan siswa (orang yang belajar) untuk memiliki dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar mengingat dan berfikir.
Pengalaman dengan sepeda saya tersebut yaitu mengadukannya kepada guru merupakan strategi kognitif, yaitu strategi dan cara saya dalam memilih memecahkan masalah tersebut.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar