Ketika saya kecil, kira-kira kelas dua SD, saya mengalami masalah dalam
perjalanan pergi ke sekolah. Saya selalu mengendarai sepeda karena saya ingin
bersama teman-teman saya yang mengendarai sepeda juga. Namun sepeda saya selalu
mengalami masalah, yaitu ban sepedanya selalu di bocorkan oleh anak-anak nakal.
Sehingga ketika pulang sekolah saya harus mendorong dan tidak dapat menaikinya.
Lalu saya mengadu kepada orang tua saya dan mereka menyarankan agar saya tidak
membawa sepeda lagi, namun saya tidak setuju karena saya suka mengendarai
sepede ke sekolah.
Lalu saya memutuskan untuk menitipkannya di rumah teman saya yang tidak
jauh dari sekolah, tetapi ketika pulang saya melihat sepede saya menjadi kotor,
ternyata sepeda itu dimainkan dan di beri lumpur oleh adik teman saya itu yang
masih kecil, saya sangat sedih. Saya juga mengadukan hal tersebut kepada orang
tua saya dan mereka kembali menyarankan agar saya tidak usah lagi membawa
sepeda ke sekolah. Saya tetap tidak mau. Karena kesal orang tua saya lalu
menyuruh saya untuk memilih sendiri solusi, yaitu ingin tetap bawa sepeda tapi
sepeda saya selalu mengalami masalah atau tidak usah membawa sepeda dan diantar
jemput saja.
Saya menjadi bingung, namun esok harinya saya tetap membawa sepeda ke
sekolah. Sepanjang belajar di kelas saya menjadi tidak tenang karena takut
sepeda saya mengalami masalah lagi. Lalu ketika istirahat saya melihat teman
yang membuang sampah sembarangan di tegur oleh guru, maka saya mendekati guru
tersebut bersama teman-teman lainnya dan menceritakan masalah sepeda saya. Guru
terkejut mendengarnya dan berjanji akan mengadukan hal tersebut kepada kepala
sekolah. Setelah diberitahu kepala sekolah, parkiran menjadi aman karena
dipekerjakan seorang satpam yang menjaga parkiran tersebut sehingga anak-anak
nakal menjadi tidak berani membuat keusilan di parkiran sepeda. Sayapun senang
karena sepeda saya tidak bermasalah lagi.
Menurut Gagne, belajar merupakan proses yang memungkinkan manusia memodifikasi
tingkah lakunya secara permanent, sedemikian sehingga modifikasi yang sama
tidak akan terjadi lagi pada situasi baru. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat dikatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku manusia
setelah melalui proses. Perubahan tingkah laku terjadi karena suatu pengalaman
dan bukan karena pertumbuhan atau kematangan. Dengan demikian belajar terjadi
bila seseorang memberikan respon terhadap stumulus yang dating dari luar
dirinya. Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil belajar
hanya terjadi apabila orang tersebut mengadakan interaksi dengan lingkungan. Pengalaman sepeda saya tersebut membuat saya menjadi
berani mengambil tindakan, yaitu dengan melaporkan hal tersebut kepada guru
saya sehingga sepeda saya tidak bermasalah lagi. Saya merespon hal yang menimpa
sepeda saya tersebut sehingga berinteraksi dengan lingkungan saya.
Pengalaman
di waktu kecil saya tersebut, menurut Gagne termasuk dalam tipe belajar
memecahkan masalah (problem solving). Tipe ini merupakan tipe belajar yang menggabungkan
beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga terbentuk kaedah yang lebih
tinggi (higher order rule). Dalam proses pembelajaran pada pengalaman saya
tersebut, hasil belajar yang saya temukan adalah:
Keterampilan Intelektual
Keterampilan intelektual adalah hasil belajar yang memungkinkan seseorang
berintraksi dengan lingkungan melalui penggunaan symbol-simbol atau
gagasan-gagasan. Belajar ketrampilan intelektual sudah dimulai sejak pendidikan
dasar dan selama sekolah, seseorang mempelajari banyak sekali ketrampilan
intelektual. Menurut penggolonganya ketrampilan yang lebih rendah menjadi
presyarat untuk mendapatkan ketrampilan yang lebih tinggi. Jadi untuk belajar
memecahkan masalah, siswa memerlukan aturan-aturan tingkat tinggi. Pengalaman sepeda saya tersebut membuat saya menjadi
berani mengambil tindakan, yaitu dengan melaporkan hal tersebut kepada guru
saya agar sepeda saya tidak bermasalah lagi. Sehingga setiap masalah yang akan
muncul terhadap sepeda saya atau hal lainnya membuat saya cepat mengambil
tindakan sehingga keterampilan intelektual saya menjadi semakin meningkat.
Strategi-strategi
kognitif
Strategi kognitif merupakan suatu proses control yaitu suatu proses
mental yang digunakan siswa (orang yang belajar) untuk memiliki dan mengubah
cara-cara memberikan perhatian, belajar mengingat dan berfikir.
Pengalaman dengan sepeda saya tersebut yaitu mengadukannya kepada guru
merupakan strategi kognitif, yaitu strategi dan cara saya dalam memilih memecahkan
masalah tersebut.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar